6TH INDONESIA ISLAMIC ECONOMIC FORUM “The Future of Islamic Economic and Finance within the Framework of Digital Revolution”

877 Views

taudariblogger.info - Pada hari Jumat (15/11) di Jakarta Convention Center
(JCC), Masyarakat Ekonomi Syariah (
MES) menyelenggarakan
6th Indonesia Islamic Economic
Forum (
IIEF) 2019, adalah acara tahunan dan merupakan pertemuan ilmiah yang
diselenggarakan MES untuk membahas isu-isu strategis di bidang ekonomi dan
keuangan syariah. Hasilnya diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi MES
dalam pengembangan keilmuan ekonomi syariah.




Selama beberapa tahun terakhir,
perkembangan ekonomi syariah secara global terus mengalami pertumbuhan yang
fantastis. Ini dibuktikan dengan mulai banyaknya negara-negara yang menggunakan
sistem ekonomi syariah. Selain itu pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tengah
berkembang dengan pesat.



Indonesia tercatat sebagai pasar
dengan pertumbuhan e-commerce yang menarik dari tahun ke tahun data sensus
Badan Pusat Statistik (BPS) industri e-commerce Indonesia dalam 10 tahun
terakhir meningkat hingga 17 persen dengan total jumlah usaha e-commerce
mencapai 26.2 juta unit sementara pada tahun 2018, e-commerce di Indonesia
tercatat mengalami pertumbuhan sangat pesat dan diperkirakan akan terus
meningkat seiring berkembangnya jumlah pengusaha dan pelaku usaha UMKM di tanah
air.



Data dari DJPPR Kemenkeu,
realisasi penerbitan sukuk negara sampai dengan (4/11) sudah mencapai Rp.
240,92 triliun. Sementara Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII)
tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 265 juta penduduk Indonesia, 178 juta
merupakan pengguna telepon seluler, 171,17 juta merupakan penguna internet dan
130 juta merupakan pengguna media sosial aktif.



Hal tersebut membuktikan lanskap
digital Indonesia sudah semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia,
memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah yang besar dalam kerangka
revolusi digital sehingga dapat mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi pusat
ekonomi dan keuangan syariah dunia.



Memperhatikan peluang tersebut,
Masyarakat Ekonomi Syariah menyelenggarakan 6th Indonesia Islamic Economic
Forum (IIEF) yang bertajuk “The Future of Islamic Economics and Finance
within the Framework of Digital Revolution”



Kegiatan yang sudah rutin
dilakukan keenam kalinya ini merupakan pertemuan ilmiah yang membahas isu
strategis yang hasilnya diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi MES
dalam pengembangan keilmuan ekonomi syariah. 6th IIEF & Silaknas MES
dikemas menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic
Festival (ISEF) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.



 



Acara 6th IIEF dibuka secara
resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma’ruf Amin yang juga
merupakan Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES. Seremoni pemukulan gong
sekaligus menjadi tanda dibukanya Silaturrahim Kerja Nasional MES yang akan
dilaksanakan pada siang hari, sebagai momentum bagi MES melaksanakan
koordinasi, komunikasi dan evaluasi guna mengokohkan visi dan misi MES dalam
mendorong akselerasi perkembangan ekonomi syariah.



Melalui keynote speech yang disampaikan Ma’ruf
Amin mengatakan perjalanan MES pada usia yang ke-19 tahun selayaknya semakin
bertambah dalam menebar kebermanfaatan dan keberkahan bagi umat. Dengan menjaga sinergi yang selama
ini berhasil dibangun dan ditunjukkan oleh MES, saya berharap MES dapat terus
menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.”
Ungkapnya.



Lebih lanjut Ma’ruf Amin
menjelaskan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia, Saya meyakini bahwa ekonomi syariah dapat
menjadi variable penting terciptanya arus baru ekonomi di Indonesia. Ekonomi
syariah akan kuat jika umat diberdayakan dengan baik, antara ekonomi syariah
dan pemberdayaan ekonomi umat, keduanya saling menopang. MES melalui
jaringannya di berbagai daerah harus bisa bersinergi dengan pemangku
kepentingan setempat untuk mensukseskan program pemberdayaan ekonomi umat
melalui pesantren.”
Pungkas Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES.



Wakil Ketua Umum III Pengurus
Pusat MES, Sugeng menyampaikan Indonesia, sebagai negara dengan jumlah
penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi ekonomi syariah yang luar
biasa besar. berbagai pencapai Indonesia di kancah global tentu tidak terlepas
dari peran serta berbagai pihak yang turut mendukung tumbuh kembangnya ekonomi
syariah di Indonesia.



Lebih lanjut Sugeng menyampaikan
MES hadir sebagai organisasi yang bertujuan untuk mendorong terciptanya
masyarakat yang melaksanakan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan prinsip
ekonomi syariah di berbagai bidang.



“Acara 6th IIEF dan Silaknas
MES merupakan rangkaian dari kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan MES
yang kali ini dikemas menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Sharia
Economic Festival (ISEF) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.”
Ungkap
Sugeng.



Lebih lanjut Sugeng menyampaikan
terima kasih kepada Bank Indonesia atas dukungan yang diberikan dalam
penyelenggaraan 6th IIEF MES 2019 dan OJK yang turut mendukung setiap terselengarannya
kegiatan MES.



“Terima kasih kami ucapkan
kepada Bank Indonesia atas dukungannya melalui berbagai fasilitas yang
diberikan. Semoga ISEF dapat terus berkembang menjadi platform terbesar dan
terluas bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkumpul dan bersinergi dalam
pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, tidak hanya pada skala nasional,
melainkan juga internasional. Selain itu terima kasih juga kami ucapkan kepada
OJK yang turut mendukung setiap terselenggarannya acara MES tekhusus dalam literasi
dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia”
Pungkas Sugeng.

Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Wimboh
Santoso
mengatakan kepengurusan MES periode 1439 – 1441 H memiliki visi
menjadi organisasi terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi syariah di
Indonesia.



Saya mengapresiasi atas kerja keras dan
sinergi dari pengurus MES baik di tingkat pusat, maupun di kabupaten/kota,
provinsi dan luar negeri sehingga banyak sekali program yang telah dilakukan
oleh MES untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia yang meliputi
sosialisasi, edukasi, dan advokasi ekonomi syariah dan program kerja yang
dilaksanakan dapat memberikan hasil yang terukur dan langsung dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat.”
Ungkap Wimboh.



Acara kemudian dilanjutkan dengan
penyerahan Pedoman Umum Standar Hunian Islami oleh Ketua Umum Pengurus Pusat
MES, Wimboh Santoso kepada Anggito Abimanyu selaku Ketua Badan Pengelolaan
Keuangan Haji (BPKH), penyerahan Kode Etik Fintech Syariah kepada Riswinandi
selaku Komisioner OJK, Penyerahan Program Beasiswa Pemimpin Muda MES Foundation
kepada 5 (lima) orang Presidium Nasional FoSSEI dengan nilai total beasiswa
sebanyak 50 juta rupiah dan penyerahan charity MES untuk program sosial
kemanusiaan bekerjasama dengan Dompet Dhuafa senilai 75 juta rupiah.



Terkumpulnya dana untuk program beasiswa
dan charity MES tersebut dihimpun melalui kegiatan 7th MES Premiere Charity
Golf Tournament yang dilangsungkan oleh MES pada bulan Agustus sebelumnya.




Para pakar, ekonomi dan keuangan
syariah turut hadir sebagai narasumber dalam acara 6th IIEF 2019, Iwan
P.Pontjowinoto, selaku Dewan Pakar MES, Moch. Muchlasin selaku Direktur
Direktorat IKNB Syariah OJK, Anggito Abimanyu selaku Wakil Ketua Umum II MES sekaligus
Kepala BPKH, dan juga Mohammad Ridzuan Abdul Aziz selaku President Fintech
Association dari Malaysia. Acara seminar ini akan dipandu oleh Ronald Yusuf
Wijaya selaku Pengurus Pusat MES yang saat ini menjadi Ketua Umum Asosiasi
Fintech Syariah Indonesia.



Acara 6th IIEF MES 2019, agenda
rutin tahunan MES dan
merupakan forum internal MES sebagai sarana melaksanakan koordinasi,
komunikasi, dan evaluasi dalam mengokohkan visi dan misi organisasi di seluruh
jenjang kepengurusan, baik di tingkat nasional maupun internasional. (ms)



 

Comments

Signin Signup